Resume IDI TM 3 : Tradisi Keilmuan Dalam Dunia dan Islam

Tradisi Keilmuan Dalam Dunia dan Islam

Retradisi filosofi iqra

Wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW dimulai dengan divine command atau perintah illahiyyah, "bacalah", iqra. Ayat berikutnya menegaskan dengan pena, alqalam. Allah SWT mengajar manusia bagaimana dan apa yang belum diketahui. Ayat ini menunjukkan arti penting membaca sebagai suatu aktivitas intelektual dan menulis yang dilambangkan dengan al qalam. Ajaran iqra adalah satu seruan pencerahan intelektual yang telah terbukti dalam sejarah mampu mengubah peradaban manusia dari masa kegelapan jahiliyah moral intelektual dan membawanya pada peradaban tinggi di bawah petunjuk Ilahi.

Integrasi Ilmu

Pemecahan masalah integrasi ilmu dalam perspektif pendidikan Islam memerlukan adanya landasan filosofis pendidikan yang sepenuhnya berangkat dari cita-cita AlQur'an tentang manusia, serta perlunya kegiatan pendidikan di bumi yang berorientasi ke langit (transendental oriented), yang harus tercermin secara tajam dan jelas dalam rumusan filsafat pendidikan  Islam, agar kegiatan pendidikan mempunyai makna spiritual yang mengatasi ruang dan waktu'.

Reorientasi Metodologi

Lembaga pendidikan Islam harus mampu berdialog dengan  kebudayaan modern, sehingga tidak hanya menjadi objek globalisasi tetapi harus mampu mengambil peran dalam percaturan global. Hal ini hanya mungkin diwujudkan manakala lembaga pendidikan Islam berani membuka diri dengan melakukan inovasi dalam tradisi pembelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Kontibusi Dunia Islam

Klasifikasi Ilmu

Klasifikasi ilmu yang diberikan para ahli bukan bertujuan untuk medikotomi ilmu yang pada perkembangannya lebih banyak menimbulkan mudhorot daripada kemaslahatan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Klasisifikasi ilmu menurut Al Farabi secara garis besar terbagi menjadi 5 hal yakni: Ilmu bahasa; Logika; ilmu propaedetik; Ilmu fisika; Ilmu sosial. Lalu ada klasifikasi ilmu menurut Ibnu Kaldun, diantaranya: Ilmu naqliyah (ilmu yang berdasarkan pada otoritas atau ada yang menyebutnya ilmu-ilmu tradisional) dan yang termasuk adalah ilmu-ilmu al-Quran, hadis, tafsir, ilmu kalam, tawsawuf, dan ta’bir al-ru`yah. Dan ilmu ‘aqliyah (ilmu yang berdasarkan akal atau dalil rasional). Termasuk adalah filsafat (metafisika), matematika, dan fisika, dengan macam-macam pembagiannya.    

Kelembagaan

Lembaga memiliki 3 pengertian yaitu Pranata (Norma atau Aturan-aturan), Institusi (Tempat atau wadah) dan Assosiasi (Perkumpulan atau Organisasi). Sehingga Lembaga merupakan Subuah wadah atau tempat yang berisi perkumpulan orang-orang dengan memiliki aturan-aturan atau norma-norma untuk mencapai tujuan yang sama. Macam-macam lembaga islam, antara lain: Lembaga Politik Islam, lembaga hukum islam, lembaga ekonomi islam, lembaga sosial kemasyarakatan islam, lembaga pendidikan islam, lembaga kesehatan islam, lembaga budaya/seni islam, lembaga ilmu pengetahuan islam, lembaga keagamaan islam dan lembaga keluarga islam.

Tokoh islam dan karyanya

Ibnu Sina

Nama lengkap: Abu Ali al-Hussain Ibn Abdullah Ibn Sina

Lahir: 370 H/980 M

Meninggal: 428 H/1037 M

Karya fenomenal: Qanun fi Thib dan Asy Syifa.

 

Al Farabi

Nama lengkap: Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Al-Uzalagh Al-Farabi

Lahir: 257 H/827 M

Meninggal: 339 H/950 M

Karya fenomenal: Al-Madinah Al-Fadhilah dan Syarh Kitab al Sama' al Tabi'I li Aristutalis.


Al Khawarizmi

Nama lengkap: Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi

Lahir: 194 H/780 M

Meninggal: 262 H/845 M

Karya fenomenal: Al-Kitab al-Jabr wa al-Muqabalat.

 

Jabir bin Hayyan

Nama lengkap: Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan Al-Azdi

Lahir: 100 H/721 M

Meninggal: 815 M

Karya fenomenal: Al-Rahma al-Kabir, Al-Sabe'en, dan Al-Khams Mi'a  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPILASI URL UHAMKA OLEH Pani Arini Putri (1901065026)

Tugas 9 [Pani 1901065026] : Tiga Kelompok Kecerdasan Tiruan

Tugas 3 Pani Arini Putri : Revolusi Industri dan TI PTI1C21